Popular Post

Popular Posts

About

Tidak Semua Yang Diceritakan Disini Pemeran Utamanya Aku, Aku Bisa Jadi Dia, Dia Bisa Jadi Mereka
Anna Zukiaturrahmah. Diberdayakan oleh Blogger.

Follow My Twitter

Time Is Money

Recent post

Archive for 2014

Pagi ini gerimis turun lagi, sangat menyenangkan diluar sana terlihat suasana damai beranginkan kebebasan. Tidak begitu ramai, hanya cukup membuat kelip lampu sepeda motor menembus gumpalan embun. melangkahkan kaki keluar rumah di Senin pagi adalah menjadi tanggungjawab pemuda pemudi Indonesia. Aprisya menghela nafas panjang sambil melafazkan "Bismillah". ini untuk pertama kalinya ia berangkat sekolah dibangku enam sekolah dasar. Tangannya mulai menengadah kepojokan rumah, merasakan embun dan gerimis yang meleburkan rasa deg-degannya pagi ini. mulai mengepalkan jemari, membekukan perasaan, mengkristalkan harapan dan hari ini cerita itu dimulai.
***
Di kelas barunya, Aprisya mulai melukiskan cerita tentang dua orang sahabatnya Kina dan Vita, dan tentang cinta monyet yang memenjarakannya. Tiba - tiba Aprisya mendesah penuh harapan, lalu bertanya "Jatuh cinta itu... rasanya gimana ya?". Kina dan Vita saling menatap, kelimpungan menanggapi pertanyaan Aprisya yang tak biasa "memangnya kenapa?" jawab Vita. Aprisya memutar tubuhnya membentuk segitiga menghadap pada kedua sahabatnya "kayaknya menyenangkan,bisa pergi bareng, tukaran hadiah, ngerayain hari - hari penting dan hal lainya". "huufh" Kina mendengus dan menekan kepalanya kebawah "itu yang kita bayangin aja asyik, udah dijalani pasti gak se asyik itu, lagi pula siapa yang mau dekatin kita yang populer ini". Mereka bertiga terdiam larut dengan pikiran masing - masing.
***
Sore di Payakumbuh. Langit mendung tetapi tak ada tetesan air yang turun dalam bentuk hujan. Dua anak kecil saling berlari mengejar dan membalas pukulan agar cock melewati net, Vita dan teman kecilnya Deka. Deka seorang lelaki yang genius, sopan, baik dan ramah. Deka dan Vita tinggal pada sebuah komplek istana kecil yang dipisahkan dinding bata. "huufh, mana katanya jagoan..main bulutangkis kok kalah terus sih?" "aku sengaja ngalah kok". Vita menjulurkan lidahnya, huustt, smash yang diarahkan Vita mengenai tubuh Deka. "yay, poin lagi" Vita mengangkat tangan tinggi - tinggi. Deka kembali mengambil posisi, mencari celah untuk mencari point tapi sayang usaha itu sia - sia. Lagi - lagi Vita menambah point. Langit mulai gelap, rintik air mulai pelan - pelan menembus tanah. Rintik hujan perlahan semakin besar. Suara petir menyambar membuat Vita dan Deka menjauhi lapangan dan berlari berlindung kebawah pohon. percakapan ringan memecahkan suasana dingin sore "Dek, kamu pernah jatuh cinta?" pertanyaan Vita membuat Deka tersenyum "belum, tapi kayaknya asyik seperti kak Fahri dan pacarnya" Deka menyebut nama abangnya. yang akhir - akhir ini dilamun cinta. "tadi disekolah Aprisya tiba - tiba nanya gitu, kita bingung mau jawab apa" polos Vita. Penasaran "Aprisya? si gitapati drumband sekolah mu itu? dia belum pernah jatuh cinta? jatuh cinta sama aku aja kalau gitu, kenalin aku donk ke dia" "serius kamu mau kenalan sama dia?" antusias Vita menanggapinya. "Iya, serius, sampaikan salam ku ke dia ya, dan besok aku bakal main ke sekolah mu lihat dia latihan drumband". Vita tersenyum, mengangukkan kepalanya dan meacungkan jempolnya untuk misi baru mereka.
***
Jarum jam menunjukkan pukul lima belas menit sebelum pukul tiga sore. semua anggota drumband telah berkumpul dilapangan sekolah bersiap latihan rutin mereka. "Sya, hari ini ada teman ku yang mau kenalan sama kamu, namanya Deka, dia berjanji akan datang kesini melihat kita latihan drumband sore ini" celoteh Vita dengan semangat. "ooh gitu, biarin aja" cuek Aprisya. Tiga puluh menit selang latihan Deka pun datang, namun Aprisya hanya cuek tanpa peduli ada seseorang lelaki yang sedang memperhatikan gerak gerik gemulai gitapatinya. hingga latihan berakhir, tetap tak ada percakapan yang terjadi antara Aprisya dan Deka. Vita dan Kina berusaha mencari celah untuk memperkenalkan Deka pada Aprisya, namun Aprisya tampak sangat cuek dan meninggalkan sekolah berjalan menuju rumahnya yang tak jauh dibelakang sekolah. Deka dengan kaos putih yang dikenakannya dan sambil mendorong sepeda ontel berjalan disebelah Aprisya dengan percakapan perkenalan - perkenalan kecil hingga sampai dipintu depan rumah Aprisya, Deka pun pamit pulang. Nama Deka mulai menyelusup masuk kekehidupan Aprisya, berjalan bergandengan menapaki hari - hari dipenghujung kelulusan mereka. Kina dan Vita selalu berusaha membantu Deka untuk mendekati Aprisya. walau masih sangat sulit. Aprisya dengan kegengsiannya, kecuekannya, dan kemanjaannya tak mampu terluluhkan oleh Deka. Walaupun demikian Deka bukan seorang lelaki yang pantang menyerah. Deka selalu meyakinkan Aprisya bahwa inilah cinta pertama mereka. Hingga waktu kelulusan sekolah dasar pun melindas cerita dua anak remaja Aprisya dan Deka yang tak kunjung mampu menjadi kata "kita". (bersambung)
***

Anastesi Cinta #vial1

Sepenggal kisah itu dimulai ketika aku melamar menjadi asisten laboratorium embriologi, tak pernah terfikirkan sebelumnya aku akan terjun kedalam dunia mengajar. Hanya terkadang aku heran mengapa orang - orang yang ada didalam suatu lingkar asisten laboratorium terkesan pintar. 
Setelah melalui tahapan yang lumayan sulit, aku lolos menjadi salah satu asisten embriologi FKH UB pada tahun 2013. Laboratorium "Tosca" kami menyebutnya. Laboratorium embriologi kedokteran hewan tempat kami memulai segalanya.
seorang asisten harus melewati 2 kali periode mengajar agar sertifikatnya dapat diakui. rasanya lama memang, tapi sekarang setelah aku menjalaninya, kini sampai dipenghujung jabatan itu. ini cerita tentang sebuah keluarga kecil yang memiliki hati mulia untuk saling berbagi ilmu. aku tak punya alasan kenapa aku jatuh cinta pada Lab embriologi ini sehingga membuat hari-hariku lebih berwarna.
Satu tahun pertama aku masih meraba dan mencari satu rasa yang kami miliki bersama. Keceriaan disaat persiapan praktikum, merangkai kata demi kata agar praktikan memahami maksud kami dengan jelas,dan tak jarang kita sama - sama lelah hingga tertidur lelap dilab bersama praktikan. hal itu hanya untuk mengetahui proses fertilisasi ikan.
Setelah kakak - kakak 2010 mengakhiri jabatannya, saatnya kami 2011 adik mu mencari kaderisasi yang akan menggantikan kami ditahun berikutnya. formasi kita selalu 20 orang untuk satu kali periode.ketika kami tersisa 10, kami harus berkembang untuk melengkapi formasi ini.hingga akhirnya tahun 2014 ini kami merekrut 10 orang angkatan 2012. disini, aku memulai cerita itu.
baru kemaren rasanya aku di rekrut menjadi asisten.dan Desember 2014 kita hanya tersisa satu kali praktikum lagi. aku menemukan keluarga kecil dikota rantau.jujur,jika ditanya saat ini, aku sulit untuk mengakhiri jabatan itu.
  "dari kalian aku belajar kesabaran, sabar menghadapi praktikan yang antusias bertanya"
  "dari kalian aku belajar keikhlasan, ikhlas memberikan ilmu yang kita punya untuk adek - adek praktikan"
  "dari kalian aku belajar kekeluargaan, satu rasa satu jiwa adalah kita"
 "dari kalian aku belajar menjadi lebih bermanfaat, mampu membuat satu dan lainnya tertawa lepas, rasa egois, emosi, melebur jadi satu kekeluargaan"
mulai dari apa itu gamet, sistem reproduksi jantan dan betina,fertilisasi ikan dan embriogenesis ikan kita dalami bersama hanya untuk tugas yang mulia. tak ada kata yang mampu ku ucap jika aku harus mengingat aktivitas yang kita selalu lakukan pukul 13.00-17.00 di laboratorium embrio kedokteran hewan UB.
terimakasih telah menjadi keluarga kecil ku, terimakasih telah mengajarkan ku banyak hal.teruskan estafet yang telah kita bangun. hari ini, lusa dan nanti bahkan selamanya kita adalah keluarga.

"Embriology Laboratory Assistant FKH UB"



Setelah masa abu-abu itu, aku dipertemukan dengan keluarga baru disebuah kota di selatan pulau jawa bagian timur. hingga kini kami telah memasuki masa dimana kami akan dipisahkan. dipisahkan oleh masa depan kita masing - masing. Vet-C Class kita menyebutnya. satu tahun pertama kita masih meraba bagaimana dunia perkuliahan, dan menapak arti sebuah keluarga.hingga ditahun kedua, kita mulai saling mengenal,mengerti dan memahami. aku, kamu, dia, kalian, dan kita. hingga kini kita memasuki tahun ke 4 yang akan segera berakhir. 2011C menjadi icon kebanggaan kita. kita takpernah ingin berada dibawah. jangankan untuk berada dibawah, sejajarpun kita tak mau. Kita keras memang. karena keceriaan menjadi visi dan misi kita bersama. ini hanya sebagian kebahagian yang selalu kita lakukan ditengah rumitnya perkuliahan.yang selalu kita bagi dalam lingkar persahabatan. Mungkin jika kalian kelak membaca tulisan ini, kalian selalu mampu kembali memutar memori pada masa itu.

kita picnik ke hutan sambil kejar-kejaran seakan kita kembali dimasa kita baru belajar berlari dulu, kita saling siram menyirami hingga kuyup seperti kita mulai diajarkan mandi sendiri.



Kita mengasah kemampuan dokter hewan dengan studi profesi ke Jogyakarta


Dan ini ketika kita Praktikum palpasi rektal


Juara I Lomba Dance Dies Natalis 4 PKH UB mampu kita taklukkan


Dua kali berturut - turut juara I lomba futsal VCL (Veterinary Champion League)Putra Putri dengan nama team yang luar biasa "Aliph Naik Haji"



Kita meluangkan waktu ke Wisata Bahari Lamongan untuk merayakan kemenangan VCL 2014




Dan kini, Piala itu telah melekat didiri kita teman, kemenangan selalu berjalan berdampingan dengan kita. Tumpukan piala itu berdiri tegap dimeja bagian pojok kelas kita. Kekompakan kita dipandang oleh semuanya. kita berhak dijuluki kelas juara. Karena Kita Vet-C Class. Dan kita akan selalu juara. Karena kita keluarga. Masuk bersama Luluspun bersama..

Kini ku memiliki kalian yang selalu menjadi guruku, menjadi motivatorku, menjadi sahabatku, menjadi keluargaku, menjadi semangatku, menjadi nadiku, bahkan menjadi nafasku untuk aku tetap bernafas dan bertahan disini sampai sekarang. Terimakasih teman - teman Vet-C Class.. kalian orang - orang yang luar biasa yang pernah aku temui. Kelak cerita ini akan kita ceritakan pada anak cucu kita nanti. :') :')



2008 - 2011 diSMA N 1 Payakumbuh aku menemukan keluarga yang membuat aku rindu akan waktu itu,2 tahun menjadi ketua kelas tidak cukup untuk ku mampu menyenangkan kalian teman,kita masih butuh banyak waktu untuk saling berbagi canda bahkan diakhir pendidikan kitapun saling berbagi tangis. Kekompakan kita selalu aku rindukan, mulai dari kita kena kasus bermain bola dikelas, kita membuat masalah dengan guru,kita membuat guru menangis, hingga kita cabut sekelas dan pengurus kelas dipanggil ke ruang kepala sekolah. Kita bukan kelas yang dikenal bandel, orang - orang memandang kita X.2, XI SBI IPA 1, XII SBI IPA 1.Aku tak pernah bermaksud membawa kalian ke jalan yang salah teman, hanya ingin menciptakn kisah yang akan kalian ceritakan ke anak cucu kalian kelak, :D hingga kini aku pun merindukan itu.


Kita selalu menjaga kekompakan itu, kita mulai dari sebutan Sepatu (sebelas IPA 1) hinggal Debil (Keterbelakangan mental). namun, nama itu bukan jadi ciri khas kami. sekali lagi itu untuk kita ketawa. Jika kalian membaca ini, ingatkah kalian teman yang duduk didepan mu? belakang mu? bahkan masih ingatkah kamu teman semejamu? dihari apa kita olahraga? apa baju yang kita kenakan di hari jum'at? semua telah menjadi memori kenangan teman. Aku merindukan kalian, sekali lagi aku merindukan KEKOMPAKAN KITA.. 

29 Juni 2010 11:46 pm, 
Kau memulai percakapan yang sederhana.Kau ajukan pertanyaan agar aku mampu flashback akan perkenalan kita.

"selamat malam, gimana kabar mama dan papa? semoga dalam keadaan sehat, masih ingat akan ku? dulu kita sering bermain disuatu tempat yang orang bilang bangku sekolah tapi itu sudah lama memang, semoga kamu masih mengingatnya.salam kenal kembali setelah lama kisah kita terlupakan"

Aku yang tak dalam posisi aktif dalam sosial media baru sempat membalas pesan singkatmu pada tanggal 11 Agustus 2010 3.49 pm

"iya malam, maaf ya aku telat membalasnya,aku lama tak menjamah sosial media ini,hehehe siapa bilang aku lupa,aku ingat akan tentang kita,setiap lebaranpun aku dan papa sering berkunjung kerumah mu, tapi tak ku temukan sosokmu diistana dengan kolam ikan dan bersama kura - kura peliharaan kesukaan kita didalamnya?"

dengan jawaban dari kumpulan kata ku, kau selalu terpancing untuk membalasnya diwaktu yang sama.

"terimakasih kamu tak pernah melupakan kisah itu,13 tahun bukan waktu yang singkat untuk kita melupakan, karena kisah kita bukan untuk dilupakan, bukan begitu?"

tapi dengan kesibukan yang aku jalani, pesan singkatmu tak dapat ku balas, hingga 1 tahun dari akhir percakapan itu, kau mengulang membuka percakapan baru pada tanggal 4 februari 2011 10:47 pm. jangka waktu yang begitu lama bukan?

"hai bagai mana kabarmu?" 

singkat pesanmu.aku terlalu bodoh untuk tidak menanggapi pesanmu kala itu,
tak berselang 21 februari 2011 08.30 pm kau kembali mengirim pesan untuk ku

"semoga kamu baik - baik saja, salam untuk keluarga,bolehkan aku berbagi no hp mu?"

2 pesanmu yang tak ku balas bukan bermaksud tak membalasnya, tetapi semua itu karena aku belum membacanya, sekali lagi "aku sangat jarang menjamah sosial media ini".semoga tak ada kesalah pahaman diantara kita bung.

27 Maret 2011 2:15 pm aku membalas pesanmu

"maaf sekali, aku sangat jarang membuka inbox ku, iya tentu boleh, ini no ku 08xxxxxxxxxx silahkan kau hubungi kapan kau mau"

dan kau juga membagi no mu, mungkin dengan tujuan agar komunikasi kita tetap terjaga walau hanya sebatas teman kecil yang dipertemukan kembali dimasa remajanya.

21 juli 2011 8:26 pm tak bosan kau selalu memulai percakapan 

"hai buk dokter apa kabarmu?"

setelah kita lulus SMA, aku tak tau kabarmu dan keberadaanmu, tapi kamu selalu tau dimana keberadaanku, dan selalu bertanya kabarku walau ku tau, kamu pasti tau aku dalam keadaan sehat. kau tau aku lulus di sebuah universitas disebuah kota yang sejuk dengan jurusan yang sering panggilan berubah menjadi "dok"

di waktu yang sama, kita dipertemukan untuk sama - sama sedang berada didepan laptop masing - masing,saling terpaku pada inbox saling send reply, 

"kabar ku alhamdulillah baik, bagai mana denganmu? sudah menjadi mahasiswa ya sekarang, kamu lulus dimana?"

"tentu baik, alhamdulillah aku diterima di universitas terbaik di Indonesia dengan jurusan terbaik"

aku tak heran jika kau mampu meraih posisi perkulihan yang kau jalani sekarang, karena kecerdasanmu tak dapat ku pungkiri bahwa kau terlahir sangat sempurna bung. namun lagi - lagi komunikasi kita terputus.

hingga, 9 April 2012 10:16pm kita bercerita tentang kesibukanmu dalam organisasi dan ujian modul mu,malam yang panjang yang kita habiskan untuk saling bercerita. kau bercerita sulitnya hidup dirantau orang yang sangat metropolitan dan penuh polusi, hingga kau bercerita ingin ke kota ku karena kau rindu udara segar yang dibutuhkan tubuh mu. kau menjanjikan pada ku untuk berkunjung musim liburan tiba, namun masih belum terlaksana karena tuntutan pada pendidikanmu.

12 juni 2012 11:12 pm
kita kembali saling bertemu di dunia maya,namun dengan topik yang berbeda, kau menanyakan kenapa aku belum memejam mata di larut malam pada saat itu,belum ada jawab dari ku kau telah benar menebaknya bahwa kita akan melihat pertandingan bola pada malam itu. aku tak menyaksikan pertandingan yunani vs ceko sebenarnya malam itu, hanya pantengi timeline yang selalu memberi info pertandingan, dan ku sampaikan kepadamu karena kamu sibuk mengerjakan tugas dan tak dapat menontonnya. aku tau team favoritmu dan kau juga tau team favoritku, siapa lagi kalau bukan spanyol.hingga malam semakin larut dan aku meminta izin untuk istirahat terlebih dulu.

namun hingga sekarang 14 oktober 2014 kita tak pernah bertukar cerita lagi didunia maya, semoga kau baik - baik saja disana. dan semoga suatu saat kita dipertemukan kembali. mungkin di acara pernikahanmu. :')




Jejak Kecil Ku

hai follower yang setia pantengin ini halaman penuh kata - kata yang tak berarti bagi kalian, namun surga bagi gue :D hahahha, disubuh dini hari ini gue mau cerita kembali tentang gimana jalan hidup mahasiswa tingkat akhir, setelah judul skripsi gue ditolak untuk yang ke 4 kalinya oleh prof itu akhirnya yang ke 5 di ACC juga, "PROPOLIS" menjadi malaikat penolong gue dari dasar jurang yang terjal, dan gak kalah kerennya nih judul skripsi gue : gmn sich cara kerja atau effect dari Propolis dalam penyembuhan penyakit HATI,, disini bukan iri dengki dkk, tetapi bagaimana penyembuhan dari "sirosis hati", loe gak tau? ya wajar kata - kata seperti ini hanya dimengerti oleh anak - anak medis :D sorry men,, tapi setelah selang 30 menit kebahagian judul skripsi gue di ACC, datanglah kabar yang orang bilang "minta ketimpaan uang malah ditimpa emas", bayangin aja follower, dosen PA (penasehat akademik) gue merekomendasikan gue buat membimbing PKM adek tingkat gue, dengan kata lain gue diminta bergabung ke group PKM yang dibimbing langsung oleh Dosen PA gue, PKM ini nantinya akan dimasukkan ke DIKTI dalam kejuara PIMNAS 2015, ohh bung ini pilihan yang sangat berat, apakah gue harus mengikuti proyek dosen gue yang gerbang kesuksesannya luar biasa, kenapa luar biasa? karena jika PKM ini lolos PIMNAS maka gue sebagai mahasiswa tingkat akhir ini bakal BEBAS SKRIPSI (Bebas Ujian Proposal, dan Formalitas Ujian Seminar Hasil dengan jaminan nilai gue A) itu jika lolos PIMNAS, tapi peluangnya sangat besar bung karena dilihat dari judul yang disedikan dosen PA gue, tapi disisi lain gimana sama penelitian gue yang udah gue perjuangin sama kelompok gue? udah nelan asam garam penolakan PD1, dan yang ke 5 kali pengajuan baru diterima, trus dihadapkan pilihan seperti ini? masak gue jalan 2 2 nya dengan resiko gue bakal menguras isi otak gue buat bikin skripsi 2 judul dalam satu waktu? loe kebayang gak kalau berat badan gue bakal turun berapa kilo? atau dengan memilih salah satu??, tapiiiii dengan tekad gue, gue telah memutuskan untuk tetap bersama kelompok gue dan menolak dengan halus untuk tidak menjadi bagian dari PKM itu, sedih memang, tapi hidup pilihan bung, gue siap dengan resiko apapun, walaupun nantinya PKM itu lolos dan gue akan,,, ya menangislah,, tapi memang penyesalan itu akan datang terakhir kalau diawalmah itu pendaftaran.. okey semoga ada yang bisa dipetik dari pengalaman gue ini.. Wassalam,, 

Cerita Itu Dimulai Disini

kalau loe follower blog gue pasti loe udah pernah bacakan tentang goresan gimana mahasiswi tingkat akhir seperti gue di PHPin? nah ini kelanjutannya, tapi sebelumnya gue mau ketawa dulu,, HaHAHaHA,, ok cukup, ini bukan ketawa bahagia bung, loe tau? jam 7 gue datang di ruangan prof, dan gue nunggu 1 jam untuk bisa ketemu beliau, setelah dapat sambutan senyuman hangat dari beliau gue sedikit tenang tapi setelah beliau berbicara "ya ya ya, mau mengajukan judul skripsi ya? tunggu diruangan zona hijau ya, saya ngopi - ngopi dulu belum sarapan".. ooohhh god dosa apa gue, dan setelah menunggu dengan antrian pengaju judul skripsi mahasiswa yg senasib sm gue, prof datang keruangan sambil bilang "ya mana mana judul kalian" kebetulan kelompok gue urutan antri yang ke 4 nih, kelompok 1 dan 2 lancar di ACC, ke 3 dan ke 4?? waaahh gue ketawa dulu,, jawaban prof setelah kelompok gue ngajuin selembar kertas dengan kata - kata yang satu bulan dirangkai bilang "wahh ini bukan judul skripsi ini, ini bukan kedokteran hewan nak, ini peternakan, ganti lagi ya". serasa disambar petir yang jaraknya 5 cm dari batang hidung gue bung. ok tak ada pembelaan untuk kali ini dari mulut gue, mungkin saja usaha belum sebanding dengan hasil yang diharapkan oleh prof gue untuk lulusan seorang dokter hewan,, jangan salah - salah dengan dokter hewan,, ilmunya complicated, hingga mahasiswa kedokteran hewan itu bingung mau memlih judul skripsi dalam bidang apa, kecuali pilihan terakhir adalah ekstrak - ekstrakan,, entahlah,, bawa happy aja kali ya, kalau gue stress sekarang trus kapan gue bikin judul skripsi seaseon 3.. ohh iya gue lupa cerita kalau ini kali ke 2 kelompok gue ditolak judul skripsinya,, kali aja seaseon ke 3 ntar berhasil.. :D hanya Allah yang mengiyakan semua yang akan terjadi,,

MTA (Mahasiswa Tingkat Akhir) Hahaha

bangun - bangun udah mau nulis aja nih, sekarang gue mau cerita kalau gue punya gelar baru, ya itu "Mahasiswa Tingkat akhir". gue bagian dari ISIS ( Ingat Skripsi Ingat Skripsi). gue mau berbagi pengalaman aja,, gimana sih nasip seorang mahasiswi tingkat akhir kayak gue, dalam perkuliahan hal yang paling loe ingat adalah hanya 2, pertama saat - saat loe OSPEK, dan kedua saat loe berjuang untuk TA, bukan titip absen tapi Tugas Akhir, nah hanya 2 ini yang bakal lo bagi cerita ke anak cucu loe nantinya, 8 September 2014 gue mulai melangkah di kehidupan yang mulai membuat kepala gue keriting, untung saja untuk judul PKL gue udah di ACC, walau hanya baru judul. Proposal?? apa kabarnya ya? dan hari ini 10 September 2014 gue mau maju judul Skripsi gue, gue gak bisa tidur mennn semalaman ngebayangin hari ini jam 07.00 wib pagi gue harus ketemu wajah profesor gue, ohh god,, ini baru awal, ini baru awal,, gue siap dengan semua jawaban yang terjadi hari ini, setelah gue di PHPin sama profesor itu, mulai dari "konsultasi skripsi tidak untuk hari ini" 2 hari kemudian "untuk skripsi jangan sekarang, minggu depan" 1 minggu berikutnya "ntar ya nak ini masih banyak yang mau konsul PKL" dan kemaren setelah 3 minggu gue sabar jawabannya "ntar ya nak ntar ya, dari pagi udah banyak yang konsul, saya lagi capek" dan hari ini?? semoga saja ada senyum dibalik kesabaran gue buat hari ini :)) gue gak jengkel sama profesor, beliau kan juga punya hak buat jaga kondisi kesehatannya, kalau dia lagi capek ya udah gak usah di ganggu,, benar gak :) :) ini baru awal, ya gue mengulang perkataan itu, mau tau kelanjutannya? nantikan ya.. :D
kamu tau kenapa aku ingin menulis hari ini? jam ini? karena kamu tak pernah berhenti untuk lari dalam pikiran ku dok, sungguh pesona balutan jas putih mu membuat aku terhipnotis akan obat - obatan yang kamu pelajari setiap pasienmu datang berkunjung pada mu. aku memperhatikanmu dari kejauhan, bahkan tak melihat dengan mata ku sendiri wujud asal mu, hanya memperhatikan gerak gerikmu melalui sosial media yang sangat jarang kau jamah dok, aku mengagumi lebih dari akal sehat ku, tak hanya paras mu, kepintaranmu, bahkan keramahanmu pada pasien mu. kau adalah serigala ganteng yang siap memangsa manusia dimalam purnama, untuk kesekian kalinya aku mengatakan aku mengagumi. tau kah kau kita pernah memiliki hewan peliharaan yang sama? masih ingatkah kau dimana kita pertama kali bertemu di usia 3 tahun? mungkin kau lupa. tapi semua itu tak penting, yang penting bagaimana kita akan kembali mengukir kisah untuk masa depan kita, ku ingin kau jadi imam ku di kelima sholat ku,, karena kau adalah kumbang dengan pesona mahkota putihmu. 

Kumbang Putih

Dimalam yang sedingin ini, mungkin kamu sedang menggenggam jemari seseorang, sedang merasakan hangatnya suasana hidangan, sedang mendengarkan alunan musik di cafe yang penerangannya begitu romantis atau mungkin malah sedang bermain biola sambil melirikan mata mu pada wanita yang ada di depan mu, wanita yang kau sebut pacarmu.
Malam ini sambil mendengar lagu Orang Ketiga yang dilantunkan Hivi, aku bermaksud  menghantarkan perasaan rindu ini padamu, rindu yang tak kau ketahui, rindu yang tak kau pahami, rindu yang tak seharusnya ada. Bodohkah aku? tololkah aku? iya, sejak kamu hadir mengguncangkan hari - hariku, aku tak lagi bisa membedakan mana kebenaran dan ketololan. Semuanya berkiblat ke arahmu, otakku dan hatiku. semakin hari aku semakin sadar, aku sedang dalam keadaan sangat mencintaimu, ya kamu, orang yang telah memiliki pasangan sejak 2 tahun lalu.

Aku tak tahu arti semua ini, aku tak tahu mengapa kau izinkan aku melangkah pelan masuk ke dalam dunia "kalian"? dan kau biarkan aku mengganggu hubungan kalian?, kau izinkan aku bertanya banyak hal. aku tak kau posisikan sebagai pengganggu, kau buka tanganmu lebar - lebar namun kau tak mengajak aku masuk ke dalam pelukanmu. aku sadar aku bukan siapa - siapa, aku hanya gadis pemimpi yang mendambakan ksatria tangguh yang suatu saat akan membangunkan ku dari tidur, namun kutahu sosok itu bukan kamu. iya bukan kamu, semua ini karena cerita yang hanya mampu dibaca oleh isyarat, di baca oleh hati kita masing - masing.

dari pengganggumu
yang hanya dungu menyimpan rindu
gagu saat bertemu
menangis tersedu saat memelukmu

Salah Siapa?

Dear Mama ku Tercinta

Hutang yang tak akan pernah lunas. Apapun yang aku lakukan, bahkan semua keinginan yang mama pinta dariku, dan aku berhasil memenuhinya, pasti itu semua sangat tak seberapa. Sangat tak bisa menandingi atau membayarnya penuh atas apa yang telah engkau berikan padaku. Tak akan pernah bisa mengganti segala bentuk perjuanganmu.

Suatu waktu, di saat aku kecil, engkau pernah berkata, seandainya engkau gendong aku, kata Mama, dari rumah dengan berjalan kaki, pulang-pergi menuju Mekkah, maka itu semua tak akan pernah bisa membalas jasa yang telah diberikan. Seperti Kenapa semua itu terjadi? Seperti hutang yang tak akan pernah lunas sampai kapanpun.

Saat masih bisa didalam kandungan selama berbulan-bulan, awal dan untuk pertama kalinya aku sudah mulai merepotkan Mama. Kemanapun engkau saat itu, aku membuat gerakmu terhambat. Aku membuatmu tak bernafsu untuk makan ini-itu. Makan-makanan yang engkau sukai, tapi karena diriku, engkau berusaha untuk berhenti memakan apa yang menjadi kesukaanmu.

Saat benar-benar aku terlahir dengan tubuh yang masih sangat mungil, aku hanya bisa nangis sejadi-jadinya. Owe-owe-owe. Sepanjang hari dan seringkali juga malam hari. Disaat engkau sudah mulai bisa tertidur, akhirnya usahamu untuk memejamkan mata, mendadak batal.

Suara tangisanku menjadi ulah semuanya dan memecah kesunyian malam pada waktu itu. Aku hanya bisa menangis. Lagi-lagi, engkau rela menungguku sampai aku benar-benar nyaman dan diam tanpa bersuara lagi, pertanda engkau sudah menjawab segala pintaku dengan suara tangisan. Berkat komunikasi yang Tuhan ajarkan padamu, engkau mengerti bahasa tangisanku. Engkau tahu semua makna tangisanku.

Semakin hari, badanku mulai tumbuh besar. Aku bisa merangkak, berjalan dan akhirnya aku bisa berlari-lari, bermain petak umpet. Tidak jarang aku akhirnya main petak umpet denganmu.

Sampai usiaku kini sudah tidak anak-anak lagi. Baru saja masuk dan menjadi pendatang baru di pintu dewasa. Aku besar dan bisa melakukan ini-itu. Aku hidup jauh darimu. Timbullah rasa mengacuhkan dirimu. Aku mulai tidak mendengarkan segala pintamu. Aku seringkali terlihat cuek, tanpa mengindahkan apa yang kau inginkan dariku.

Tapi itu semua hanya perasaan yang tampak dari luar saja. Sebenarnya aku sangat merindukanmu. Aku sangat mencintaimu. Dalam waktu dan jarak yang terpisah aku menangis dan sedih jika mengingat, lagi apa Mama sekarang. Makan apa engkau sekarang? Sudah lama, aku tak pernah lagi satu rumah dengan Mama. Hampir 3 Tahun lebih, aku hanya sesekali datang dan menginap satu atap denganmu. Karena aku harus menemukan jalan kemandirianku agar tak membebanimu terus-menerus.

Segala bentuk mondar-mandirku selama ini, datang dan pergi dari suatu tempat, menunggu dan menanti, melakukan sesuatu, hampir semuanya caraku, mencari serta menemukan kepingan demi kepingan puzzledimana ujungnya seringkali akan aku persembahkan untukmu wahai Mama.

Aku belum seperti kebanyakan orang, yang sudah membelikan apapun yang Mama inginkan. Aku juga belum bisa mengiyakan semua perintah yang terlontar dari mulut Mama. Aku ingin melihat Mama selalu tersenyum melihat anak yang sudah dibesarkan ini bisa berhasil. Bisa melakukan apa yang sesuai dengan passionku.

Kehidupan memang menyibukkan. Kadang aku tak pernah punya waktu untuk memperhatikan dirimu. Hanya untuk sekedar menanyakan kabarmu, seringkali aku lupa.

Pagi, siang, sore, dan malam hampir semuanya urusan pribadi. Urusan apapun, sehingga aku benar-benar melupakanmu. Padahal, ada engkau orang yang paling aku cintai duduk sepi di kejauhan sana, selalu mengingat diriku. Aku jauh berbeda denganmu. Saat aku belum bisa apa-apa dulu, engkau selalu ada buatku.

Mama. Aku merindukanmu. Aku ingin memelukmu. Aku selalu terbayang, waktu terus berjalan dan berputar mengejar matahari terbenam dan akan berhenti pada masa tugasnya habis. Begitupun dengan kondisimu, wahai Mama.

Siang malam dengan parasmu cantikmu berubah. Semakin hari semakin menampakan garis-garis membelah permukaan wajahmu. Rambutmu yang sudah tidak satu warna lagi. Warna kebanyakan orang Indonesia. Tidak lagi semuanya hitam. Namun sedikit-sedikit berganti menjadi putih. Suaramu yang sedikit kehilangan volumenya, dan matamu yang semakin lama,semakin sayu.

Aku masih ingat saat aku masih kecil, banyak hal yang membuat Mama harus mengeluarkan air mata atas kenakalanku sebagaimana anak-anak superaktif lainnya. Suaramu yang memanggil saat aku sedang asyik bermain dengan teman-temanku. Seringkali tak ku sadari bahwa aku harus kembali pulang. Aku mengacuhkanmu. Sampai-sampai kesabaranmu tak tertahankan, engkau datang ditempatku bermain, lalu memegang tanganku untuk pulang ke rumah, hanya untuk sekedar aku makan siang dulu.Atau saat engkau membangunkan diriku yang terlelap pulas di waktu pagi, aku seringkali menggerutu.

Itu dulu. Sekarang aku sudah jarang satu atap lagi denganmu. Aku rindu. Aku kangen masa-masa itu. Aku ingin masa-masa itu berulang. Mengisi hari-harinya dengan penuh kepatuhan dan berbuat apa yang Mama inginkan dariku. Mendengarkan dan melakukannya dengan penuh semangat sebagaimana aku bersemangat dalam bermain bersama teman-temanku.

Berbuat banyak dan yang dapat menyenangkan hati Mama. Aku ingin buat engkau bangga melahirkanku dari rahimmu.

Andai suatu saat nanti aku memang ditakdirkan menjadi orang yang berhasil, atau belum berhasil sepenuhnya, aku akan membalas semuanya dengan apa yang aku bisa. Aku tak ingin Mama merasa kesepian karena berjauhan dengan anak-anaknya. Aku ingin menemani masa-masa senjamu.

Meskipun selama ini, sepengetahuanku, Mama tak pernah meminta apapun dari diriku. Jarang sekali melihat engkau mengeluh ini-itu. Hampir dipastikan Mama selalu berhasil memendam sendiri segala kepiluanmu. Sampai-sampai aku tak pernah melihatmu bersedih. Kalaupun engkau sedang ada masalah, jalan satu-satunya hanya diam, dan duduk lama di atas sejadah. Melakukan apa yang bisa dilakukan. Membaca dan bermunajat pada Tuhan.

Mama, tanpa aku meminta doa darimu, pasti engkau sudah lama, diam-diam mendoakan diriku agar selalu mendapatkan semua apa yang aku inginkan. Tanpa aku ingatkan setiap harinya, engkau sudah mendoakanku. Tapi Mama, sebagai anak yang tahu diri, aku harus meminta doa darimu, agar jalan yang aku tempuh dapat berhasil.

Lika-liku mencari dan menggapai semua impianku berhasil dan akhirnya aku bisa membahagiakan dirimu. Tak hanya dengan materi saja, tapi dengan sikapku selama ini. Aku tak ingin buat dirimu kecewa.

Bagiku,Mama adalah seorang wanita yang sangat luar biasa. Sepertinya Mama tak berharap apapun dariku tentang materi. Hanya satu yang engkau harapkan. Setiap kali aku pergi melanglangbuana kemanapun diriku berada, hanya satu pinta spesifik dari mulutmu, yaitu Jangan melupakan Tuhan. Ya, hanya itu ucapan yang selalu diucapkannya berulang-ulang. Hampir tak pernah bosan ia mengingatkanku.

Semoga Mamaku selalu sehat di seberang Pulau Sumatera Sana. Tetap semangat menjalani hari-hari. Dan yang terpenting mendapatkan lindungan dari yang maha kuasa, dan kita semua bisa happy ending. Karena sebaik-baik orang adalah bagaimana ia menutup lembar akhirnya. Apakah dengan tinta arang, atau tinta emas.

Salam Rindu Anak Mama

Hutang Yang Tak Pernah Lunas

Seorang bayi perempuan yang dilahirkan 21 tahun silam itu kini telah dewasa, kini ia menyebut namanya "aku". Permaisuri kedua dari tiga permaisuri dan satu pangeran. Pada kelahiran anak pertama hingga ke tiga selalu dianugerahkan permaisuri, hingga selisih permaisuri ketiga dan sang pangeran pun delapan tahun. Namun mereka tinggal bersama disebuah istana yang sederhana.
kini cerita ini tentang "aku" sang permaisuri ke kedua yang memiliki kepribadian berbeda diantara permaisuri lainnya. disaat umur "aku" 3 tahun, "aku" telah diajarkan bagaimana caranya mengiring bola, menendang bola bahkan setiap ada pertandingan bola "aku" selalu di ajak Ayahnya untuk menonton pertandingan. mungkin saat itu sang Ayah menginginkan adanya anak laki - laki sebelum sang pangeran lahir. hingga sepanjang usia sang "aku" tumbuh menjadi seorang gadis yang tampan. dari segi tampilannya, sikap kepemimpinannya, hingga gerak jalannyapun tak dapat diubah seperti wanita anggun lainnya.
dari SMP "aku" mengidolakan pemain sepak bola indonesia. lebih tepatnya AREMA Indonesia, hingga sekarang "aku" melanjutkan pendidikan jenjang Sarjana ke Bumi Arema, Malang. 19 tahun berselang hal itu tetap sama, dalam darahnya masih mengalir darah pecinta sepak bola. Banyak yang menentang hal ini pada "aku" dan berusaha untuk mengubah "aku" namun "aku" selalu berkata bahwa ini adalah "aku", "aku" sang permaisuri ke kedua yang terlahir berbeda. Kini kedua orangtua "aku" sangat mendukung hobinya bahkan sahabat dekatnya pun sangat menginginkan "aku" menggeluti hobi ini selain menjalani studi sarjananya.
Bagi mereka sepakbola bukanlah apa apa,tapi bagi "aku" sepakbola adalah darah yang mengalir dalam tubuh bahkan otaknya yang mampu mempertahankan "aku" tetap hidup sampai sekarang,
"jangan pernah patahkan mimpi sang permaisuri yang telah lahir sejak di 3 tahun umurnya"


Permaisuri ke 2 Yang Terlahir Berbeda

hal yang seharusnya tak dibicarakan dan hal yang seharusnya tak ku pikirkan. aku tak pernah bayangkan kalau pangeran itu adalah "kamu". yang aku tau pangeran tak menempatkan hatinya pada semua dayang - dayangnya. pangeran itu bersembunyi dibalik pakaian yang dikenakannya, bersembunyi dibalik topeng mewah yang ada diwajahnya, menyamar disaat pesta ku itu akan dimulai hingga pesta berakhir pun topeng itu masih dikenakannya bahkan hingga sekarang. tak ada yang tau siapa sebenarnya dibalik topeng itu, bahkan pangeran itu tak menyadari bahwa aku tau siapa orang dibalik topeng yang dikenakannya. pangeran itupun tak mengundang permaisurinya ke pestaku, entah apa yang ada dibalik cerita ini. apakah pangeran itu sutradaranya?? dan ataukah aku yang sedang diperankan dalam permainannya?? masih menjadi tanda tanya besar sampai sekarang. tapi, salahkah aku jatuh cinta pada pangeran?


Topeng Itu

lama kita tak bertatap mata yang membuat kita terhanyut dalam canda, canda yang hanya dimengerti oleh aku dan kamu, bukan dia tidak pun mereka. sempat satu hari ku tak menemukan senyum diwajahmu. aku panik bagai awan hitam yang akan turun hujan, namun itu tak berlangsung lama. malam ini kau tersenyum lepas bersamaku. ingin ku lukiskan senyumanmu diatas batu hingga tak seorangpun mampu menghapusnya. tapi masih tetap sama, senyuman kita hanya dimengerti oleh aku dan kamu. tanpa ada penambahan nama selain kita. aku tau kalau kita salah untuk ini namun apapun yang akan terjadi waktu akan menjadi saksinya. night buat yang udah senyum malam ini :)

Lukisan Senyum "mu"

- Copyright © 2013 AZUKI - Kurumi Tokisaki - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -