Popular Post

Popular Posts

About

Tidak Semua Yang Diceritakan Disini Pemeran Utamanya Aku, Aku Bisa Jadi Dia, Dia Bisa Jadi Mereka
Anna Zukiaturrahmah. Diberdayakan oleh Blogger.

Follow My Twitter

Time Is Money

UNO

Posted by : Azuki Kamis, 20 Desember 2012



Janji kita, siapa pun yang kalah dalam permainan ini, ia harus traktir sang pemenang di KFC. Setelah menimbang sejenak, bibirku melengkungkan senyum. kita bermain berempat saudara yang sangat akur. sangat harmonis memang.

"Oke, Deal!" kataku kepadamu sambil berdiri meninggalkan ranjang ku sore itu

Aku mengambil tumpukan kartu yang berserak di tengah kita, memulai gerakan mengocok kartu, lalu membaginya sama rata sesuai aturan konvensional yang berlaku di seluruh dunia: tujuh kartu untuk adik, tujuh kartu untuk kakak, tujuh kartu untuk ku dan tujuh kartu untuk mu, sang pangeran dalam keluarga kita. sibungsu yang manja.

Aku mengangkat kartu-kartu yang menjadi bagianku lalu membariskannya di antara jari-jemariku sebelum kulihat semua isinya. Kau menaikkan salah satu sudut bibirmu ke atas setelah melihat kartu-kartu milikmu sendiri berjejer di antara jari-jarimu, senyum nakal yang selalu kau buat jika berhasil membuatku ingin mengusap dan membelai kepalamu. Dasar nakal! Umpatku. kau hanya cengengesan.


Kau mengambil satu buah kartu di tengah-tengah kita sebagai kartu penunjuk, kartu paling atas yang kau ambil. Kartunya bernomor 6 warna kuning. Kemudian kau meletakkan kartu berwarna kuning bergambar sebuah lingkaran dengan garis miring di tengahnya. Lambang stop. Aku mengangkat bahu, "Jalan lagi,lanjut kak aku distop bujang kirai" kataku.

Kau tersenyum semakin nakal setelah melihatku mulai tidak senang pada permainan ini. Hei, ini masih awal dan kau mulai menyebalkan! Teriakku.

"Oh iya, pasti, dong!" katamu sambil menjatuhkan kartu berwarna kuning dan bergambar dua buah panah yang saling menunjuk. Lambang reverse. Putar balik.

Aku menggigit bibirku, menyipitkan mata, dan melihat wajahmu yang tersenyum lebih dari sekadar nakal. Aku menggelengkan kepalaku sekali. Permainan ini mulai menguji kesabaranku namun disaat inilah kita serasa bersama. 4 saudara yang sangat dirindukan kebersamaannya.

"Jalan... lagi..." kataku pelan-pelan. kakak dan adik pun mengeluarkan kartu yang biasa saja dan lagi lagi..

Kau tidak bersuara. Kau menjatuhkan sebuah kartu berwarna hitam dengan mantap ke atas tiga lembar kartu yang berserakan di tengah kita. Kartu berwarna hitam dengan tanda +4 di pinggir kanannya. Aku hanya termangu lalu melihat wajahnya. Aku mengangkat kedua alisku padamu.


"Ya ambil, lah..." katamu sambil menganggukkan kepala dengan wajah menyebalkan.

Aku menggeleng berkali-kali lalu mengambil empat lembar kartu sambil mendenguskan napas. Tahukah kau bahwa permainan ini mulai menyebalkan? Menyebalkan yang menyenangkan karena ada keceriaan antara kita ber 4. Menyenangkan karena dengan adanya kita di sini aku tidak lagi punya alasan untuk merasa kesepian. Ini menyebalkan yang paling menyenangkan!

Kartumu tinggal tersisa empat, kartu kakak tertinggal 6, kartu adik tertinggal 5, sedangkan kartuku beranak pinak menjadi sebelas lembar yang kini berjejer rapi di jari-jemariku.



*** 

"Uno games!" teriakmu ketika kartumu telah habis dari genggaman, sedangkan aku, kartuku masih lengkap: sebelas lembar dalam genggaman. Bahkan tak ada yang mengizinkanku untuk mengurangi satu lembar kartu pun dari tanganku.

Bermain UNO berarti bermain dengan kesempatan,. Jika ingin menang dalam permainan ini, kita harus pintar-pintar menggunakan kesempatan, Sekarang aku jadi mengerti, bagaimana aku bisa memenangkan permainan ini jika aku tidak diberi satu kalipun akan kesempatan itu.

Tapi tak masalah, kupikir selagi hukumannya adalah traktiran makan, tak apa-apa ku tidak mempunyai kesempatan untuk mengalahkanmu dalam permainan ini. Toh, aku masih memiliki kesempatan untuk tetap makan, menikmati kebersamaan kita tentunya.

Namun kini ditanggal yang cantik ini 20 - 12 - 2012  Lagi-lagi aku bermain UNO sendirian. Bersama bayangan - bayangan kebersamaan kita. Dan juga tembok di depanku. aku rindu kebersamaan kita kak, dik, dan terutama kamu.. si bungsu yang nakal dan sangat manja.. Siska Lamedies Gava Zulni, Raisa Nabila Zulni, dan Reihan Zulni adalah 3 orang yang selalu ku rindukan ketika aku kesepian diperantauan. Dan tak kalah rindunya Mama sama Ayah yang telah menjadi super Hero dalam hidup anak - anaknya.. :) Miss you All.. I love Zulni Family.. :*

{ 1 comments... read them below or add one }

  1. keren bro artike dan blognya, Visit back yaa http://unyu-cyber.blogspot.com/
    ;) thanks

    BalasHapus

- Copyright © 2013 AZUKI - Kurumi Tokisaki - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -